Organic

Studi Banding Bawang Merah di Kabupaten Pati

  • By
  • JUN

    23

    Dintanpan, 19/06/2019 Dalam rangka meningkatkan pengetahuan pengelolaan tanaman bawang merah dari biji Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Rembang, bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) melakukan Studi/kaji banding ke Desa Ngurenrejo Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah.

    Selama ini masyarakat dalam pengolahan tanaman bawang merah mengunakan ubi yang harganya cukup mahal. Untuk mengatasi masalah ketersediaan benih bawang merah, mengembangkan teknologi perbanyakan bawang merah menggunakan biji (True Seed of Shallot/TSS). Budidaya bawang merah menggunakan benih biji dinilai lebih efisien dibandingkan perbenihan bawang merah dengan benih umbi untuk penanaman bawang merah dengan benih umbi membutuhkan rata-rata 1-1,5 ton/hektar tergantung jarak tanam. Kebutuhan benih umbi yang banyak menyebabkan biaya distribusi sangat besar terutama jika harus dikirim ke daerah. Selain itu, masa simpan benih umbi juga terbatas sekitar 3-4 bulan. Jika tersimpan lebih dari 4 bulan kualitas umbi sudah menurun. Sementara, penanaman bawang merah menggunakan TSS hanya membutuhkan 3-5 kg biji/hektar tergantung jarak tanam.

    Studi banding  ini diikuti oleh 30 orang, yaitu terdiri dari petani bawang merah, penyuluh, mantri tani, serta perwakilan dinas Pertanian dan Pangan, untuk lebih memahami tentang proses budidaya bawang merah, para peserta aktif untuk bertanya dari proses pengolahan lahan, varietas yang digunakan, pemeliharaan, penanganan hama dan penyakit, proses panen serta hasil pengolahan.

    Dinas diharapkan mampu menggarap lahan secara optimal dan hasilnya pun bisa maksimal, serta hasil studi banding nanti dapat diterapkan di Daerah Kota Rembang.

    Leave A Comment

      Recent Posts
    Top