Petani Desa Tahunan Kecamatan Sale, Selasa (2/4/2019) panen raya padi organik. Bupati Rembang H. Abdul Hafidz dan Wakil Bupati Rembang Bayu Andriyanto hadir langsung.
Gaya hidup sehat dengan slogan “back to nature” menjadi trend baru masyarakat global. Meningkatnya animo masyarakat terhadap produk organik dan upaya sosialisasi manfaat pertanian organik yang dilakukan pemerintah mendorong semakin bertambahnya jumlah pelaku / petani organik di Indonesia.
Tuntutan jaminan mutu produk organik semakin meningkat seiring dengan meningkatnya persyaratan konsumen terhadap keamanan pangan sehingga menuntut produsen untuk mampu menghasilkan produk yang dapat memberikan jaminan atas keorganikan atau suatu produk benar telah diproduksi dari suatu sistem pertanian organik.
Haryono Ketua Kelompok Tani Santoso Desa Tahunan menyebutkan hasil panen kali ini menghasilkan 5,5 ton lebih per hektar. Dengan harga jual gabah kering panen Rp.3.500 ,- per kilogram, total Rp. 19,5 juta lebih, biaya operasional Rp.7,9 juta lebih dengan keuntungan bersih Rp. 11,5 juta lebih.
Sedangkan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Rembang, Suratmin, menjelaskan bahwa padi organik ini mulai penanaman lahan sampai panen semuanya melalui organik, termasuk memakai pupuk organik saja. Disana pengembangan padi organik sudah dimulai sejak 2016, dengan luas lahan 18,6 hektar dan dikelola oleh delapan kelompok tani.
“ Di tahun 2018 mereka mendapatkan sertifikat Organik dari LeSOS, Lembaga Sertifikat Organik Seloliman, nomor 299 – LSO-005-IDN-11-18 yang menyatakan kelompok tani santoso secara konsisten telah memenuhi persyaratan Standart Nasional Indonesia (SNI) 6729 , 2016, sistem pertanian organik melalui internal control system , sedangkan yang ditanam disini varietas mentik wangi, ciherang, IR64, beras merah wangi dan beras hitam, “ ungkapnya.
Sementara itu Bupati sangat menyambut positif pengembangan pertanian organik di Kecamatan Sale, terlebih sudah mendapatkan sertifikat Organik. Ia berharap sumber air yang ada agar disterilkan dari plastik karena dapat mempengaruhi perolehan sertifikat tadi.
Bupati juga mendorong agar beras organik yang dihasilkan petani dapat dikemas menarik. Harapannya dengan kemasan yang baik dan menarik mampu mendongkrak harga dipasaran, karena beras organik dipasaran mencapai Rp. 20 ribu.
“Pemerintah nanti akan mengintervensi akses marketnya. Mudah- mudahan dengan komitmen dan konsistensi para kelompok tani ini mampu membangkitkan petani- petani lain supaya mau memakai pupuk organik, ini sagat mulia sekali karena berpengaruh terhadap kesehatan,” tuturnya. Insert 2 Maret 19 Panen Bupati
Dalam kesempatan itu Bupati juga memesan beras dari Kelompok Tani Santoso sebanyak 1 kwintal. Per 1 kilogramnya Bupati membeli dengan harga Rp. 20 ribu dengan maksud untuk memberi contoh kepada yang lain.
Selain memanen padi organik Bupati menyerahkan bantuan benih tumpangsari tanaman pangan berupa padi dan jagung kepada Kelompok tani Ladang Harjo Desa Sale, benih padi dan kedelai kepada kelompok tani Seger Desa Gesikan Kecamatan Sedan. Selain itu juga diserahkan bantuan benih monokulture benih padi untuk kelompok tani Maju Desa Joho Kecamatan Sale, benih jagung kepada Kelompok Tani Waras Desa Tahunan dan benih kedelai untuk Kelompok Tani Waluyo Desa Kedungringin Kecamatan Sedan.